Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton
Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang
kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik
Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi
sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan
tradisi kesultanan hingga saat ini.
Keraton ini kini juga merupakan salah satu
objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian
dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi
bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa
yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun
yang luas
Dan ada fakta menarik tentang abdi dalem
kerato, Apa yang ada dalam benak pembaca ketika melihat kenyataan bahwa kisaran
gaji Abdi Dalem Keraton Yogyakarta hanyalah antara Rp. 2.000 - Rp. 20.000/bulannya.
Tentu banyak tafsiran beragam akan kenyataan ini.
Namun ketika hal ini dikaitkan dengan semangat
pengabdian dan cinta yang besar terhadap junjungannya yaitu Raja Yogyakarta
maka tentu saja nilai nominal tersebut tidaklah menjadi sesuatu yang aneh.
Sejak 30 Oktober 1945 pemerintahan Keraton
hanya terbatas pada keraton dan berstatus sebagai penjaga nilai budaya. Dalam
pemerintahannya keraton dibantu oleh rayi dalem (adik-saudara sultan) dan Abdi
Dalem’.
Abdi dalem itu sendiri ternyata terbagi dalam
2 golongan besar yaitu abdi dalem Punokawan dan abdi dalem Kaprajan. Kalau abdi
dalem Punokawan betul-betul pengabdi kraton. Mulai dari pengakuan dari pihak
kraton sebagai perangkat pemerintahan kraton, penggajian oleh kraton, dan
seluruh tugas yang dijalankannya adalah untuk kraton. Sedangkan abdi dalem
Kaprajan adalah kebalikannya. Pengakuan dan penggajian adalah dari negara RI,
dan mereka tidak memiliki beban tugas dari pihak kraton.
Menjadi seorang abdi dalem bagi masyarakat
Yogyakarta memanglah bukan menjadi pilihan utama dalam mencari nafkah, terlebih
jika memandang dari sisi pemasukan. Ada beberapa pertimbangan dan motivasi yang
mendorong mereka yang memilih jalan hidup sebagai seorang abdi dalem kraton.
Meneruskan tradisi orang tua merupakan salah satunya. Dari segi batiniah,
alasan mereka menjadi seorang abdi dalem adalah pandangan dan prinsip bahwa
menjadi abdi dalem dapat membuat hati tenang dan dapat mengendalikan hawa nafsu
keduniawian. Gaji yang jauh di bawah standar tidak pernah menjadi penghambat
mereka dalam melaksanakan tugas, karena yang mereka cari bukanlah materi
melainkan berkah dari sultan atas kehidupannya.
0 comments:
Post a Comment